June 10, 2016

Mari kenalan dengan burung yuhina kalimatan yang hampir mirip dengan burung cucak jenggot.

Salam kicaumania mari kita menuju ke luar jawa dulu. Buat sahabat kicaumania yang diluar Kalimantan, serta belum pernah bertandang kesana, mungkin saja masih tetap asing mendengar nama burung ini "yuhina kalimantan". Ini adalah nama resmi yang diputuskan dari beberapa pakar burung di Indonesia. Dalam literatur perburungan internasional, burung ini dimaksud chestnut-crested yuhina, dengan nama ilmiah Yuhina everetti. Seperti apakah karakteristik burung ini?

Sekilas, tampilan burung yuhina kalimantan ini mirip dengan burung cucak jenggot. Cuma saja, jambulnya berwarna merah karat atau oranye tua. Bahkan juga suaranya juga terdengar menyerupai, walau mempunyai kemiripan juga dengan cerecetan burung gereja, serta ditambah dengan variasi nada yang lain.

Tidak heran jika didaerah Kalimantan, banyak burung ini cukup berkembangbiak, baik itu juga sebagai burung rumahan, burung master, bahkan juga burung lombana.

Burung ini Juga sebagai burung master, yuhina kalimantan bisa juga di jadikan sebagai “guru berkicau” untuk murai batu, cucak jenggot, serta kacer. Bahkan juga di Singkawang, Kalimantan Barat, burung ini dapat dilombakan dalam arena latber atau lomba lokalan.

Mengenal Burung Yuhina Kalimantan
Penduduk setempat sering menyebutnya juga sebagai  burung perenjak batu. Tetapi, burung ini sekalipun tak mempunyai jalinan kekerabatan dengan keluarga perenjak yang lain, seperti perenjak cokelat, perenjak jawa, perenjak gunung, cici, kecici, cinenen, serta cikrak yang termasuk juga dalam keluarga Sylviidae.

Yuhina kalimantan tergolong juga dalam keluarga Timaliidae, hingga masih tetap mempunyai jalinan kekerabatan dengan burung pelanduk, cica kopi melayu, berencet, tepus, ciung-air, poksai jambul, poksay mantel, cica matahari, dan yang lain.

Burung ini pernah terombang-ambing dalam pengklasifikasiannya, karena pernah diletakkan dalam keluarga Zosteropidae dengan kata lain keluarga burung kacamata/pleci, dengan genus Staphida, serta nama ilmiah Staphida everetti.

Hingga saat ini juga, wikipedia serta sebagian situs perburungan internasional masih tetap meletakkan yuhina kalimantan juga sebagai anggota keluarga burung kacamata, walau nama ilmiah telah dirubah dari Staphida everetti jadi Yunina everetti.

Yuhina kalimantan adalah burung endemik di Kalimantan, termasuk juga dibagian utara yang masuk lokasi kekuasaan Brunei Darussalam serta Malaysia (Sabah, Serawak, Kuching, dsb). Jadi, burung ini tak dapat didapati diluar pulau itu.



Menurut sebagian kicaumania di Kalimantan, bila dirawat mulai sejak piyikan, yuhina kalimantan dengan kata lain perenjak batu mempunyai kekuatan mengikuti nada kenari yang naik-turun dengan cara serasi.

Seperti cucak jenggot serta pleci, pakan paling utama burung ini yaitu buah-buahan seperti pisang, pepaya, apel, pier dan masih banyak lagi. Tetapi yuhina juga sangatlah suka pada serangga seprti jangkrik serta ulat hongkong.

Dalam perawatan hariannya, baiknya yuhina kerap dimandikan lantaran memanglah suka mandi, seperti rutinitas burung dari keluarga Timaliidae yang lain. Dengan membiasakan mandi teratur, 2-3 kali satu hari, hal semacam ini bisa menolong mempercepat burung berkicau.

Perawatannya yuhina memanglah relatif mudah. Terkecuali harus menyesuaikan dengan lingkungan baru, burung ini dapat punya kebiasaan hidup berkoloni atau berkelompok. Bila Anda telah mempunyai kandang aviary yang ditempati oleh 1-2 type burung koloni yang lain, jadi yuhina kalimantan dapat juga dimasukkan ke kandang tersebut.

Gimana sahabat kicaumania pasti anda ingin memeliharanya untuk di rumah. karena burung ini sulit didapatkan di jawa. sekian artikel yang saya sampaikan semoga menambah wawasan sahabat kicaumania. salam sukses.

0 komentar:

Post a Comment

Semoga artikel di atas dapat membantu Anda.