April 25, 2016

RAHASIA TRAGEDI MEI 1998

Alhamdulillah setelah sekian lama akhirnya bangsa Indonesia tahu dalang sebenarnya dari Kerusuhan Mei 98. 

Beberapa fakta sejarah layak kita telaah... 

[A]. LB Moerdani adalah jendral militer kuat di zaman Orba. Dia dalang pembantaian Priok September 1984. Moerdani memerangi kaum Islamis atas nama "bela negara & Pancasila". 

[B]. Thn 1988 Moerdani berusaha lakukan kudeta politik ke Soeharto, tp gagal. Katanya, gerakan dia dilaporkan Prabowo ke Soeharto. Sejak itu Soeharto mulai mendekat ke Ummat Islam, dan menjauh dari Moerdani Cs. 

[C]. Setelah Moerdani disingkirkan Soeharto, bukan berarti kekuatan & permainan dia berakhir. Dia merencanakn hancurkan Soeharto secara kekerasan. Dunia internasional & elemen-elemen Nashrani dukung rencana Moerdani. Termasuk IMF, media liberal, pengamat-pengamat ekonomi. 

[D]. Kerusuhan Mei 98 benar2 merupakn "maha karya" Moerdani Cs. Dia gerakkan masa mahasiswa kiri, Nasrani, dan pendukung PDIP dari Bogor. Tepatnya Mega Mendung, Puncak. Waktu itu signal komunikasi militer dirusak sehingga antar kesatuan tidak bisa saling koordinasi. 

[E]. Pertanyaan: Mungkinkah Moerdani melakukan itu semua? Kita pun balik bertanya: mungkinkah kerajaan & kemampuan militer Moerdani yg pernah jadi "anak emas" Soeharto lenyap begitu saja? Kalo para pensiunan perwira masih banyak yg bisa jadi pejabat, apalagi seorang Moerdani. Lobi2 dia sangat dijunjung tinggi di Washington ato Vatikan. 

[F]. Moerdani orang Katholik, tp scara agama dia dianggap "ora ono apa2ne". Kayak orang tidak beragamalah. Ada kabar, dia sampai tega bunuh orangtua sendri. Wal 'iyadzubillah. Tp orang ini sangat diandalkan kekuatan asing, karena dia SANGAT-SANGAT ANTI ISLAM. Mirip komunis-lah. 

[G]. Kerusuhan Mei 98 bukan terjadi sebagai kejadian biasa, tapi  ia adalah GONG (momen puncak) dari konspirasi besar untuk  menghancurkan Soeharto. Soeharto dihancurkn lewat Krisis Moneter, tekanan IMF, opini media2 TV, dan puncaknya Kerusuhan Mei. 

[H]. Harus dicatat, sebelum peristiwa Mei 98, Indonesia dilanda banyak kerusuhan sosial (konflik horizontal), seperti kerusuhan Situbondo, Tasikmalaya, Banyuwangi, kampanye Pemilu 1997, dll. Krusuhan-kerusuhan  ini merupakan "aksi pemanasan" menuju aksi puncak (Mei 98). Ingat PKI thn 65 juga terlebih dulu buat aksi-aksi  pemanasan di Indramayu, Kediri, dll. Pola gerakan PKI selalu begitu. [I]. Bahkan Kerusuhan 27 Juli 1996 sebenarnya masih SATU PAKET dengan ide "pemanasan" ini. Tp tujuannya untuk "menciptakan pahlawan" yaitu Megawati & PDIP. Anda tahu tidak, yang memberi nama "PDI Perjuangan" itu siapa? Nama itu diberikan oleh RCTI, lalu diikuti media-media lain, lalu diadopsi Mbak Mega Cs. 

[J]. Bukti paling meyakinkan bahwa Kerusuhan Mei disetir oleh Moerdani, didukung elemen-elemen komunis, elemen-elemen Nashrani, dll. adalah terjadinya TRAGEDI AMBON 1999, TRAGEDI MALUKU UTARA 2000, TRAGEDI SAMPIT SAMBAS. Itu terjadi setelah posisi Presiden RI jatuh ke tangan Habibie, yg dikenal sebagai 4 MUSUH terbesar Moerdani (selain Soeharto, Prabowo, & Islam). Moerdani Cs sangat marah setelah Habibie jadi presiden. Tadinya yang diplot adalah Mega dari PDIP, lewat pemilu. Maka itu dendam mereka dicurahkn lewat kerusuhan-kerusuhan di basis-basis mayoritas non Muslim. 

[K]. Fakta lain yg sangat menjijikkan, Moerdani Cs mendorong demo-demo mahasiswa seperti Forkot, Famred, SMID, PRD, dll untuk menjatuhkan Habibie pada  1999. Minimal gagalkan Habibie jadi presiden lagi. Moerdani memakai tangan Arifin Panigoro (pernah jadi kompatriot Mega di PDIP). Fakta-fakta ini sangat jelas. 

[L]. Tak dilupakan adl peranan mdia2 masa pro komunis-liberalis seperti Tempo, Kompas, Media Indonesia, Suara Pembaharuan, RCTI, SCTV, Indosiar, dll. Mereka ini SANGAT KEJAM dlm memutar balikkan fakta. Mereka menyembunyikan KONSPIRASI MOERDANI dg menjadikan Prabowo Subianto sbg dalang Kerusuhan Mei 98. Mereka sembunyikan OTAK sebenarnya, dan mengorbankan seorang PATRIOT yg peduli nasib bangsa. Monster disebut pahlawan; pahlawan disebut monster. 

[M]. Tak dilupakan adalah peran Gusdur. Dia ini adalah kader komunis yg dibina di tubuh Ummat Islam. Dia mengawal Moerdani pasca Tragedi Priok 84. Dia pernah mencalonkn Moerdani sbg calon presiden untuk "ngetest" emosi Ummat. Dia jadi "pahlawan Reformasi" bersama Mega & Amien. Dia juga wkt jadi presiden RI ingin mghapus Tap MPRS no. 25 ttg larangan ajaran komunis/marxis. Org ini memfitnah tokoh2 Islam sbg biang kerusuhan sosial yaitu AS (Adi Sasono), ES (Egi Sudjana), AR (Amien Rais). Kebencian setan satu ini kpd Islam sudah tdk terbendung ketika dia bilang Al Qur'an sbg "kitab suci paling porno". Semoga Allah Ta'ala membinasakan orang ini & para pembelanya. Amin ya Sami'. 

[N]. Tak dilupakan sosok jendral "cuci tangan" yaitu Wiranto. Menurut Prof. Salim Said, dia ini anak buah Moerdani juga. Jendral ini seharusnya paling "digantung di Monas" untuk kasus Kerusuhan Mei 1998, tapi dia lolos dan selalu lolos. Cerdik nian.


 Dosa besar Wiranto:

  1.  Meninggalkan Jakarta saat genting; 
  2.  Memfitnah Prabowo; 
  3.  Memecah belah Habibie dan Prabowo, juga memecah-belah barisan Ummat Islam.Dia mengaku memegang "surat dekrit keamanan" dari Soeharto, tapi tidak mau tanggung-jawab pasca Krusuhan Mei dan kerusuhan demo aktivis anti Habibie sampai menjelang Sidang MPR November 1999. Aneh sekali. 



[O]. Terkait surat pemecatan Prabowo Subianto. Coba perhatikan, tanggal surat pemecatan itu pada BULAN AGUSTUS 1998. Tentu saja masa-masa genting Kerusuhan Mei sudah lewat, presiden sudah berganti, dan institusi TNI babak-belur. Saat momen itu, perwira-perwira TNI (yang menanda-tangani surat pemecatan) sok jadi "pahlawan kesiangan". Mereka mengorbankan Prabowo Subianto, untuk menyelamatkan TNI dan nasib mereka. Padahal saat menjelang Kerusuhan Mei, mereka sudah tahu instruksi pengamanan situasi keamanan nasional. Prabowo bekerja resmi di tingkat itu, tapi dipecat juga. Tentu saja, mereka jadikan Prabowo sebagai "kambing hitam". (Sama seperti aneka kasus korupsi, yang selalu jadi korban adalah level bawah). 

[O]. Kalo kita  perhatikan gerakan-gerakan para pendukung Jokowi, modusnya tidak jauh beda. Fitnah, opini media, intimidasi, pencitraan, konspirasi, dll. Sama saja, hanya beda-beda cover. Harus diingat di tubuh pensiunan perwira-perwira TNI juga ada anasir-anasir yg memuluskan agenda PKI juga. 


Begitulah modus orang-orang kafir komunis. Mereka tidak berani vis a vis. Selalu dan selalu buat konspirasi untuk merusak kehidupan bersama. Mereka bikin ulah, lalu menuduh Ummat Islam sebagai pelaku. Semoga kita mendapat hikmah dari fakta kekejian-kekejian kaum kufar ini. Amin ya Rabbi.

0 komentar:

Post a Comment

Semoga artikel di atas dapat membantu Anda.