assalamualaikum sahabat infoberita91.blogspot.co.id. kali ini admin akan menulis atau menceritakan masa-masa INDONESIA di jaja h oleh negri kincir angin [Belanda] yang telah merendahakan nama bangsa. meskipun sejarah ini kalian mungkin sudah pada tahu sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) tapi alangkah baiknya baca lagi agar ilmu sejarah kalin membaik. oke dech marih kita keTOPIK yang akan kami:
Pada saat Indonesia dijajah oleh Belanda selama 350 tahun yaitu sejak 1596-1942, kondisi masyarakat Indonesia saat itu sangatlah terpuruk dalam kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Para penjajah memonopoli dagang dengan harga yang sangat rendah atas hasil rempah- rempah rakyat yang kemudian dijual kembali dengan harga berpuluh- puluh kali lipat. Rakyat banyak yang dijual, bahkan dijadikan kuli di perkebunan Belanda / budak belian.
Rempah- rempah Indonesia menjadi daya tarik bagi para penjajah untuk datang ke Indonesia. Dan untuk memperoleh rempah- rempah sebanyak mungkin, mereka menerapkan sistem monopoli dalam perdagangan. Namun sistem monopoli perdagangan belum dapat memuaskan nafsunya, maka mereka berusaha menguasai Indonesia. Sebab, dengan kekuasaan yang diperoleh, mereka dapat berbuat sekehendak hatinya dan mendapatkan hasil yang maksimal. Sementara itu, pendidikan masyarakat Indonesia pun berjalan dengan sangat memprihatinkan. Penjajah tidak dapat menampung seluruh masyarakat Indonesia. Lembaga- lembaga pendidikan terbatas hanya pada kalangan atas seperti keluarga raja, para bupati, para pejabat tinggi pemerintah atau orang-orang kaya. Pelaksanaan pendidikan dilakukan hanya untuk memberikan pengetahuan agar rakyat dapat membaca dan menulis. Dan bagi mereka yang telah mengenyam pendidikan, hanya diperkerjakan pada perusahaan-perusahaan swasta asing
Pada saat Indonesia dijajah oleh Belanda selama 350 tahun yaitu sejak 1596-1942, kondisi masyarakat Indonesia saat itu sangatlah terpuruk dalam kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Para penjajah memonopoli dagang dengan harga yang sangat rendah atas hasil rempah- rempah rakyat yang kemudian dijual kembali dengan harga berpuluh- puluh kali lipat. Rakyat banyak yang dijual, bahkan dijadikan kuli di perkebunan Belanda / budak belian.
Rempah- rempah Indonesia menjadi daya tarik bagi para penjajah untuk datang ke Indonesia. Dan untuk memperoleh rempah- rempah sebanyak mungkin, mereka menerapkan sistem monopoli dalam perdagangan. Namun sistem monopoli perdagangan belum dapat memuaskan nafsunya, maka mereka berusaha menguasai Indonesia. Sebab, dengan kekuasaan yang diperoleh, mereka dapat berbuat sekehendak hatinya dan mendapatkan hasil yang maksimal. Sementara itu, pendidikan masyarakat Indonesia pun berjalan dengan sangat memprihatinkan. Penjajah tidak dapat menampung seluruh masyarakat Indonesia. Lembaga- lembaga pendidikan terbatas hanya pada kalangan atas seperti keluarga raja, para bupati, para pejabat tinggi pemerintah atau orang-orang kaya. Pelaksanaan pendidikan dilakukan hanya untuk memberikan pengetahuan agar rakyat dapat membaca dan menulis. Dan bagi mereka yang telah mengenyam pendidikan, hanya diperkerjakan pada perusahaan-perusahaan swasta asing
Sewaktu SD dulu masih teringat pada pelajaran sejarah yang mengatakan bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda selama 350 tahun dan Jepang 3,5 tahun. 350 tahun lebih bangsa kita ditindas oleh Belanda dan Jepang. Pernyataan bahwa bangsa kita dijajah selama 350 tahun itu seolah-olah menggambarkan bangsa kita bangsa yang lemah dan tidak melakukan perlawanan dalam melepaskan diri dari cengkeraman penjajah.
Pernyataan tersebut terus terang sampai saat ini masih tertanam dalam pikiran semua siswa yang mendapat pelajaran tersebut. Dalam pikiran saya dan seluruh rakyat Indonesia tertanam stigma bahwa bangsaku pernah dijajah oleh Belanda selama 350 tahun dengan penderitaan yang digambarkan sangat luar biasa dan bangsa kita menjadi hamba di tanah airnya sendiri. Setelah lepas dari cengkraman Belanda, Bangsa Jepang malah memperlakukan bangsa Indonesia dengan lebih kejam dan sadis.
Namun, benarkah bangsa Indonesia dijajah selama 350 tahun .. ??
Para tetua kampung saya (salah satu daerah di Sumatera) menceritakan bahwa mereka tidak terlalu merasakan penderitaan dijajah Belanda. Mereka melakukan perlawanan saat Belanda mulai masuk ke daerah tersebut awal abad ke 20 dan Belanda benar-benar berhasil menduduki daerah tersebut tahun 1912 setelah mereka melakukan perdamaian dengan penduduk setempat.
Namun Belanda tidak memperlakukan daerah tersebut sebagai daerah jajahan. Belanda malah membangun ekonomi di daerah tersebut dengan membuat perkebunan yang sangat luas juga pabrik-pabrik untuk memproses hasil perkebunan tersebut yang tentunya menciptakan lapangan pekerjaan dan memutar roda ekonomi masyarakat sampai saat ini.
Memang ada kerja paksa, tapi mereka mendatangkan pekerja paksa tersebut dari luar daerah Namun penderitaan memang dirasakan sewaktu dijajah Jepang yang hanya sekitar 3,5 tahun berkuasa namun telah menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan lebih parah dari Belanda.
Dari fakta sejarah tersebut, daerah tersebut hanya dijajah Belanda selama 30 tahun saja dan jepang 3,5 tahun. Total 33,5 tahun dan jauh sekali dari angka 350 tahun. Angka 350 tahun itu sendiri muncul berdasarkan 2 versi:
· Yang pertama mengesankan sejak De Houtman bersaudara mendarat di Banten tahun 1552, itupun mereka baru melakukan penjajakan wilayah dan Banten hanyalah bagian kecil dari Wilayah Indonesia.
· Versi kedua menghitung dari waktu VOC mendirikan kantor dagangnya di Batavia tahun 1619, VOC sendiri adalah perusahaan swasta dan bukan representasi dari pemerintah Belanda. Waktu itupun Batavia kawasan hanya disekitar Pantai Utara Jakarta dan sangat kecil jika dibandingkan dengan luasnya wilayah nusantara.
Dari fakta sejarah tersebut diatas, tidaklah benar bahwa bangsa Indonesia dijajah oleh Bangsa Belanda selama 350 tahun. Pada kurun waktu tahun 1552 s / d tahun 1910 masih banyak daerah dan pemerintah di nusantara yang masih merdeka dan banyak pula daerah dan pemerintah yang melakukan perlawanan sengit terhadap Belanda.
Statemen yang mengatakan bahwa bangsa kita pernah dijajah selama 350 tahun sangat merendahkan bangsa kita dan melukai hati para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raganya dalam menentang penjajahan Belanda tersebut. Hal ini juga membuat bangsa kita menjadi inferior dan rendah diri bila berhadapan dengan bangsa lain. Maka sudah seharusnya pernyataan itu harus dikoreksi dan dihapus dari buku pelajaran sejarah dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment
Semoga artikel di atas dapat membantu Anda.