Ampuhnya istigfar. syaiton itu takut sama istigfar dan jika kita beristigfar setiap saat pasti syaiton tidak akan mencapai kita. in sya allah kita beristigfar maka dosa2 pun tidak akan datang
Salah satu cara meraih fasilitas dalam hidup dan kebahagiaan adalah dengan beristighfar.
foto by google.com
Imam Al-Qurthubi rahimahullah menukil dari Ibnu Shubaih dalam tafsirnya, bahwasanya ia berkata,
شكا رجل إلى الحسن الجدوبة فقال له: استغفر الله. وشكا آخر إليه الفقر فقال له: استغفر الله. وقال له آخر. ادع الله أن يرزقني ولدا, فقال له: استغفر الله. وشكا إليه آخر جفاف بستانه, فقال له: استغفر الله. فقلنا له في ذلك? فقال: ما قلت من عندي شيئا, إن الله تعالى يقول في سورة "نوح"
"Ada seorang laki-laki mengadu kepadanya Hasan Al-Bashri tentang kegersangan bumi maka beliau berkata kepadanya ," beristighfarlah kepada Allah! ",
yang lain mengeluh kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya , "beristighfarlah kepada Allah!"
yang lain lagi berkata kepadanya, "Doakanlah (aku) kepada Allah, agar Ia memberiku anak !" maka ia mengatakan kepadanya , "beristighfarlah kepada Allah!"
Dan yang lain lagi mengeluh tentang kekeringan kebunnya maka beliau mengatakan pula kepadanya, "beristighfarlah kepada Allah!"
Dan kamipun menganjurkan demikian kepada orang tersebut
Maka Hasan Al-Bashri menjawab: "Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri.tetapi sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh [ayat 10-12]." [1]
Demikianlah Allah Ta'ala berfirman,
وأن استغفروا ربكم ثم توبوا إليه يمتعكم متاعا حسنا إلى أجل مسمى
"Dan hendaklah kamu meminta ampun [istigfar] kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan . " (Hud: 3)
Syaikh Muhammad Amin As-Syinqiti rahimahullah berkata menafsirkan ayat ini,
والظاهر أن المراد بالمتاع الحسن: سعة الرزق, ورغد العيش, والعافية في الدنيا, وأن المراد بالأجل المسمى: الموت
"Pendapat terkuat tentang yang dimaksud dengan kenikmatan adalah rizki yang melimpah, kehidupan yang lapang dan keselamatan di dunia dan yang dimaksud dengan waktu yang ditentukan adalah kematian." [2]
Kemudian istigfar juga membuat musibah tidak jadi turun, kemudian jika turun memudahkan kita menghadapinya, dan segera bisa menghilangkan musibah tersebut.
istigfar yang naik ke langit akan menghalangi musibah yang turun ke bumi
Karena Sebab kesusahan dan kegelisahan adalah dosa. Allah telah berbuat baik dengan hamba-Nya, yaitu ketika hamba-Nya berbuat dosa maka diberikanlah itu tes untuk menghapus dosa tersebut. Akan tetapi dengan istigfarnya hamba, terus-menerus dan di mana saja, maka istigfar yang naik ke langit akan menghalangi musibah yang turun ke bumi.
Nabi shallallahu 'alihi wa sallam bersabda,
ما من مسلم يصيبه أذى من مرض فما سواه إلا حط الله به سيئاته كما تحط الشجرة ورقها
"Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya" [3]
Dan beliau shallallahu 'alihi wa sallam bersabda,
ما من شيء يصيب المؤمن من نصب, ولا حزن, ولا وصب, حتى الهم يهمه; إلا يكفر الله به عنه سيئاته
"Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat dari itu melainkan diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya karenanya." [4]
"Mencuri" waktu untuk beristigfar
Terlalu banyak waktu luang kita untuk istigfar. Banyak waktu yang kosong, ketika naik kendaraan, ketika menunggu ketika berjalan dan lain-lainnya. Jika mengingat pesan para salaf (pendahulu) kita, maka kita sangat malu menisbatkan diri kepada mereka, Luqman 'alaihis salam bepesan kepada anaknya,
يا بني عود لسانك: اللهم اغفر لي, فإن لله ساعات لا يرد فيها سائلا
"Wahai anakku biasakan lisanmu dengan ucapan: [ اللهم اغفر لي]" Allhummafirli ", karena Allah memiliki waktu-waktu yang tidak ditolak permintaan hamba-Nya di waktu itu."
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata,
أكثروا من الاستغفار في بيوتكم, وعلى موائدكم, وفي طرقكم, وفي أسواقكم, وفي مجالسكم أينما كنتم, فإنكم ما تدرون متى تنزل المغفرة
"Perbanyaklah istighfar di rumah-rumah, meja-meja makan, jalan-jalan, pasar-pasar dan majelis-majelis kalian di manapun kalian berada. Karena kalian tidak tahu kapan turunnya pengampunan Allah SWT ". [5]
Belum lagi kisah imam Malik rahimahullah yang mencuri waktunya yang sangat mahal. Ketika konektor suaranya berbicara saat majelis kajian (saat itu belum ada pengeras suara, maka ada beberapa konektor suara berbicara setelah imam Malik berbicara). Maka waktu longgar tersebut dimanfaatkan oleh beliau untuk beristigfar kepada Allah Ta'ala . Subhanallah, sungguh sangat jauh dari kita.
Semoga kita selalu disederhanakan oleh Allah untuk senantiasa beristigfar di sela-sela waktu kita.
اللهم أعنى على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
"Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir pada-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu." [6]
semoga artikel di atas bisa bermanfaat bagi kita semua aamiin. jangan lupa sebar luaskan agar sahabat muslim lainnya juga pada tahu bahwa ampunya beristigfar.
0 komentar:
Post a Comment
Semoga artikel di atas dapat membantu Anda.