June 05, 2016

Muhammad Ali. ?Menjawab pertanyaan seorang anak tentang apa yang akan dilakukannya ketika ia pensiun dari bertinju

Muhammad Ali pada tahun 1967, Statistik Nama panggilan. The Great The Peoples, Champ The Lips. Dinilai pada, Kelas berat, Tinggi. 6 ft 3 in (191 cm)[1] Mencapai 78 in (198 cm) Lahir 17 Januari 1942 Louisville, Kentucky, Amerika Serikat Meninggal 3 Juni 2016 (umur 74) Phoenix, Arizona, Amerika Serikat[2]; sumber lain mengatakan di Scottsdale, Arizona, Amerika Serikat[3] Sikap Ortodoks Catatan tinju Total perkelahian 61 Menang 56 Menang oleh KO 37 Kalah 5 Imbang 0 Tanpa kontes.



Menjawab pertanyaan seorang anak tentang apa yang akan dilakukannya ketika ia pensiun dari bertinju, Muhammad Ali mengatakan sbb. "Hidup ini singkat. Berapa tahun kau habiskan untuk tidur, untuk bersekolah, melakukan perjalanan, menonton film, televisi, berolahraga, dll. Ketika kau sibuk mengurus keluarga dan anak-anakmu, tahu-tahu usiamu sudah 60 tahun. Padahal SEMUA yang kau lakukan itu bukan milikmu. Aku pernah bercerai. Keempat anakku kini memanggil bapak pada lelaki lain dan mereka tak pernah mengunjungiku lagi. Anak dan istrimu bukanlah milikmu". (Para penonton yang tersorot kamera terlihat terkesima)

"Lalu apa yang akan kulakukan setelah pensiun? Get ready to meet God. Bersiap menemui Tuhan. Kita semua akan mati, kapan pun tanpa kita tahu saatnya. Tuhan tidak peduli kau mengalahkan Joe Frazier atau George Foreman. Tuhan ingin melihat apa yang kau lakukan pada sesama. Yang paling penting dalam hidup adalah ketika kau mati apakah kau masuk surga atau neraka. Aku begitu takut masuk neraka. Mungkin saja aku membunuh atau merampok orang. Barangkali polisi tak dapat menangkapku, tapi ketika aku mati ada yang mencatat semua perbuatanku dan aku tak bisa mengelak. Jadi apa yang akan aku lakukan? Bersiap menemui Tuhan dan berharap masuk ke surgaNya. Faham?"

==========

Uraian ini dikatakan oleh Muhammad Ali pada saat usianya baru 35 tahun dan masih di puncak kejayaannya. Ketika ia mulai terkena penyakit Parkinson, ia berkata, "Hidup ini adalah ilusi. Aku menaklukkan dunia tapi tak membuatku puas. Tuhan memberikan penyakit ini untuk mengingatkanku bahwa aku BUKANLAH nomer satu melainkan DIA.

 إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ

Semoga husnul khotimah.

sumber : Nu-online.

0 komentar:

Post a Comment

Semoga artikel di atas dapat membantu Anda.